"Kami membangun kawasan Pulau Seribu dengan Jakpro karena Jakpro ini tempatnya konglomerat," kata Basuki saat melakukan pertemuan bersama Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Untuk menunjang program tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan membangun bandar udara di Pulau Panjang. Bandara itu sebenarnya sudah ada, tetapi terbengkalai. Nantinya, Basuki menginginkan warga kelas menengah dan atas Indonesia tidak lagi mengunjungi Singapura, Bangkok, Maladewa, dan negara lainnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menjanjikan bakal mengembangkan Kabupaten Kepulauan Seribu menjadi kawasan pariwisata berstandar internasional. Ia akan menggandeng salah satu BUMD DKI, PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Nanti dibuat reklamasi dari Pulau Panjang, membuat vila di sana sehingga nelayan kecil bisa menikmatinya," kata Basuki.
Lebih lanjut, Jakpro juga akan bekerja sama dengan PLN dan Pertamina untuk membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG). Meskipun akan dibangun banyak vila di Pulau Panjang, 100 persen sertifikat tetap kepemilikan Pemprov DKI.
Sementara itu, Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengungkapkan pengembangan wisata maritim di Kepulauan Seribu merupakan keinginan Presiden Joko Widodo. Kementeriannya mendukung penuh langkah Pemprov DKI membangun bandara, pelabuhan, PLTG, penginapan, pengelolaan sampah, hingga air bersih di Kepulauan Seribu.
Pemerintah pusat akan memperpanjang landasan pacu bandara di Pulau Panjang dari 800 meter menjadi 1.500 meter. Infrastruktur tersebut akan dilengkapi dengan pembangunan beberapa pelabuhan di Kepulauan Seribu.
"Pesawat terbang yang agak besar itu masuk ke landasan pacu. Setelah turun, wisatawan bisa langsung naik yacht di dermaga Pulau Panjang. Jangan sampai pembangkit listriknya tidak disediakan karena tidak mungkin daerah wisata gelap-gelapan. Wisatawan juga diingatkan tidak merusak terumbu karang," kata Rizal.